Laporan kepada polisi yang dilakukan pada tanggal 26 Oktober lalu juga turut dilampirkan barang bukti. Pihak Bank Rakyat Indonesia ini membawa pin dan alat skimmers sebagai barang bukti pembobolan.
Wibisana selaku Bagian Hukum BRI Kantor Wilayah Depasar ikut angkat bicara tentang kabar tersebut. Pihaknya melakukan pelaporan tersebut karena adanya nasabah yang mengeluh tentang pengurangan uang rekening.
Sedangkan pihak BRI sendiri masih melakukan pemeriksaan terhadap rekening nasabah yang berada di Mataram. Hingga Kamis ada 230 Rekening Nasabah BRI Kebobolan yang telah melakukan pelaporan karena uangnya berkurang secara misterius.
Dari 230 orang yang melapor ditaksir kerugian mencapai Rp 1,5 Milliar. Namun pihak Wibisana mengaku ada kemungkinan jika kerugian akan bertambah lagi karena itu pihak bank akan terus melakukan investigasi.
Investigasi yang dilakukan adalah untuk mengetahui kebenaran tentang data dari keseluruhan pelapor. Korban skimming sendirijuga masih ditelusuri lebih lanjut karena masih ada beberapa nasabah lain.
Akan tetapi kerugian untuk Rekening Nasabah BRI kebobolan akan ditanggung sepenuhnya oleh banj yang bersangkut. Jumlahnya juga dipastikan akan terus bertambah karena lima ATM yang di indikasi memilki alat skimming masih beroperas
Yusri selaku Ketua OJK mengatakan jika kasus Rekening Nasabah BRI Kebobolan, harus menjadi pelajaran. Pihaknya juga mengharapakan para bank yang memiliki ATM untuk memperketat pengawasan mesin.
0 comments:
Post a Comment